Saturday, July 14, 2007

Learning is Everywhere

Semarang. 06:32 10/07/07


Learning is everywhere

“kalo mau bikin brosur, kita harus perhatikan apa pesan yang mau disampein, trus bikin yang baca itu penasaran sama isi brosurnya, penawaran kita yang menarik hurufnya digedein, biar orang semakin penasaran dan tertarik” sembari menunjukan brosur salon mobil yang ada tulisannya “hanya dengan Rp.75.000, mobil anda akan mengkilap selama setahun”.
Kemudian cerita lagi, kalau bisnis salon kaya gini, yang kita perhatikan service, jadi kalo ada pelanggan puas, dia bisa ajak temen-temennya untuk salon juga disini, jadi bisa promosi mulut-ke-mulut, itu promosi yang paling murah dan efektif, jelasnya lagi... well, waktu saya denger cerita dia, saya pertama langsung ngira ni orang paling engga lulusan ekonomi or marketing, secara dia juga owning business salon mobil di daerah sriwijaya, namanya “Nu Glow” (jadi promosi :-p) mungkin temen-temen sudah ada yang pernah cuci mobil disana (yang pasti hutomo, anak menejemen 2004) dah sering kesana, hoho...

But ternyata aku bicara dengan seorang lulusan SD! Tapi bahasannya berat maaan! Omongannya udah mulai niruin hermawan kertajaya soal marketing... then aku tanya kenapa dia bisa ngerti bahasan-bahasan diatas... ternyata dia sering juga share sama orang-orang pemasaran, dan sering share ilmu sama orang-orang yang ahli, dia cerita kalo dulu waktu muda dia sering gaul sama pedagang china di jakarta, dan akhirnya dia ketularan jadi pengusaha setelah memilih Semarang sebagai tempat usaha salon-nya. Kenapa dia milih usaha mobil dan perbengkelan, karena ternyata lagi, dia banyak belajar sama tukang tambal ban, tukang bengkel sepeda motor, pernah belajar sama salon mobil dijakarta waktu kerja disana...

Yup..yup!! learning is everywhere... justru learning yang banyak sebenernya ada diluar kelas dengan puluhan meja, lengkap dengan proyektor, black or white board tambah dosennya. Dan anehnya, kita selalu terkotaki dengan mindset yang seolah ilmu itu hanya bisa kita dapatkan di bangku sekolah/kuliah lengkap dengan title dibelakangnya yang manjang-manjangin nama dan bikin penuh kartu nama. .SE; .AKT; .MBA; .PhD. dsb padahal banyak sekali ilmu-ilmu yang bermanfaat diluar sana, yang lebih praktis (terapan) dan tidak hanya sekedar teoritis. Justru ilmu-ilmu itu yang lebih aplikatif dan kita akan lebih mengerti dengan mencari prakteknya langsung. yep! Learning by observe & doing is the best way

Menurut saya modal buat jadi orang pintar & sukses itu ga banyak-banyak amat, cukup quick learning & observasi, kalo kata Adri Maadsa (penyebar virus entrepreneur) jurusnya adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Dan anda akan bisa mempelajari segala sesuatu, better yet, being successful from what you have learn! Kenapa dengan observasi, karena kita mempelajari sesuatu tidak harus selalu dari awal, kita bisa mempelajari dari sesuatu yang sudah jadi dengan mengamatinya, misalnya dalam bisnis, kita ingin membuat cofee shop, kita bisa mengamati cofee shop yang sudah mapan, let say starbucks, then kita benchmark kebaikannya, then kita beri sentuhan diferensiasi yang bikin ciri-khas tersendiri dan paling engga kita bisa lebih sukses daripada memulainya sama sekali dari nol, trial & error pun tidak perlu lagi.
Banyak sekali yang bisa kita pelajari diluar sana, banyak sekali ilmu yang selalu mengalir dan siap untuk kita serap. Setiap saya service mobil ke bengkel, saya selalu mengamati, apa yang dikerjakannya, bagian mana yang ditangani, then suatu saat jika mobil saya kumat lagi, saya sudah tidak perlu lagi keluar duit untuk ongkos bengkel apabila memang saya bisa menangani sendiri, tanpa abang bengkel sadari saya sudah belajar dari dia dan mencuri ilmu-ilmunya, jadi ongkos biaya bengkel itu terasa worth it karena selain mobil jadi bener, saya juga dapet kursus mbengkel.

Let’s learn something out there buddy...! again, learning is everywhere brother & sister...

No comments: